Selasa, 27 Mei 2014

SHADOW (second)

Shadow




Main Cast : Sehun, Yoona, Suho, Taeyeon (?)


Genre : sad, hurt, romance, flashback


Rating : 18+


Length : chapter


Desclaimer : murni dari pikiranku sendiri. Cast milik Tuhan dan orang tua mereka. Dilarang memPLAGIAT!


link poster : http://hsgseasondua.files.wordpress.com/2014/05/shadow2.png (ladyoong @HSG)


dung ding dong dung ding dongg... anyyeoongg!!! selamat datang di Part 2 dari ff ga jelas, aneh ini (maklum author amatiran yang pengen ngeksis bentar *abaikan) LET'S ENJOY!


nb : gak jelas, aneh, typo


okay! HAPPY READING para permirsah xD!



(all = Sehun pov)






“betapa ngerinya jika kau melakukan operasi, tanganmu pasti penuh dengan darah”

“ne”

Gadis disampingku ini kembali memainkan gadgetnya, dia seperti tidak penah berniat tanya lebih jauh tentangku.

“eotokke?” tanya noonaku paginya ketika kami sarapan, hanya berempat, kedua orangtuaku berangkat ke Singapura setelah acara makan malam kami tapi Baekhyun belum menampakkan dirinya

“ne, eotokke, oppa? Pasti dia cantik kan? Ahh... sayang aku tak bisa ikut” kata Suli, nadanya dibuat sedikit kecewa

Aku hanya menatap mereka malas, “biasa saja”

“mwo? Dia sangat cantik noona, Suli, jangan percaya pada Sehun hyung” celetuk Baekhyun yang entah kapan dia berada dibelakangku

Aku menatap mereka lagi dan meninggalkan mereka yang dengan antusias menanyakan apa yang terjadi tadi malam.

“Dokter Oh!”

Yuri, itu pasti Yuri, “wae?”

“ada yang seseorang yang mencarimu”, aku memincingkan mataku, “dia seorang yeoja, dok, apa dia yeojachingumu?”, aku tak menggubris pertanyaan konyol itu dan pergi begitu saja

Dan benar saja dugaanku, Im YoonA, gadis ini sudah duduk rapi dikursi pasien diruanganku. Aku hanya mendesah pelan, karena kau tau...dia tetap memainkan tabnya

“ehemm...” desahku

See? Dia tak menoleh sedikitpun, “nona Im?” kataku lembut. Omo? Apa ini? Kata-kata ini? Kenapa harus seperti ini

“ah... Sehun-ssi, mian” katanya sedikit menunduk dan memasukkan tabnya kedalam tasnya

Aku menatapnya dengan kerutan yang pasti sangat jelas dimatanya

“ahh... entah sedang bermimpi apa tetapi eommaku membawakan ini untukmu” katanya sembari memberikan sebuah bungkusan

“ini jam makan siang bukan? nah... makanlah dengan lahap dan pastikan makanan itu habis” katanya beranjak pergi

“kau sibuk?”

‘hoy! Oh Sehun! Bodoh! Apa yang kau lakukan kenapa kau menanyakan hal itu?’

“aku? sedikit aku juga harus mengecek ulang tentang game yang akan aku rancang” jawabnya tersenyum cuek

“kalau begitu temani aku makan”, aku mengambil bungkusan itu dan meletakkannya dimeja tamu yang ada diruanganku. Dia? Hanya diam melongo

“kau yakin tuan Oh?” tanyanya ragu               
                                                     
“tentu, eommamu yang membuatkannya. Toh... aku juga tidak akan habis jika aku makan sendirian”.

Aku berjalan-jalan mengitari rumah sakit ini, terutama bagian ruang perawatan anak. Jika aku bersama mereka, aku bisa merasakan Taeng berada dekat disampingku, Taeyeon gadis yang aku cintai

“oppa dokter!!”

“Sunhwa?” kataku tersenyum sembari memeluknya

“oppa dokter kemana saja? Aku rindu oppa dokter. Ohh... iya, suster Yuri pernah mengatakan padaku jika oppa dokter sedang melakukan operasi, aku ngeri oppa” celetuknya tersenyum senang

“tidak mengerikan, Sunhwa. Emm... apa cita-citamu?”

“aku ingin menjadi seorang guru, jadi aku bisa membagikan ilmu yang aku punya kepada muridku” tawanya senang. 

Dia anak yang gigih akan semangat hidupnya, tapi, penyakitnya terus berjalan menggerogoti tubuh kecilnya itu.

Aku berjalan gontai pagi ini, hari ini libur jadi aku bisa bersantai sepuasnya tentu saja bukan dirumah, akan sangat menyebalkan mendengar celotehan adik kembarku itu, noonaku? Dia menjemput suaminya yang baru saja akan pulang dari L.A

“ne?”

“...”

“aku memang mengatakannya”

“...”

“dia menolak? Baguslah”

“...”

“ne”

“...”

“ne”

“...”

Aku terdiam

“...”

“terserah appa” jawabku akhirnya

Aku mematikan sambungan telepon itu. 

Apa yang dia tanyakan? Tentu saja tentang perjodohanku dengan gadis weird itu. Aneh sekali, appa mengatakan bahwa dia menolak pertunangan denganku tapi? Appa mengatakan padaku bahwa kami akan bertunangan 3 hari lagi? Konyol, pasti ada sedikit paksaan dari pihak gadis itu

Kenapa aku menerima ini semua? padahal bayang-bayang Taeyeon masih saja berputar-putar dikepalaku. Masa bodoh bukan? aku tak memperdulikannya lagi.

Aku hanya menatap malas ruangan ini, dia sudah resmi menjadi tunanganku tetapi aku tetap saja tak bisa melupakan Taeyeon tapi kami tak berdekatan selama ini, setelah acara tukar cincin dia pergi begitu saja bersama teman-temannya. 

Aku? hanya sendirian duduk dikursi ini

Bodoh sekali kau menerima pertunangan ini! Jelas-jelas diantara kalian saling menolak satu sama lain dan see? Dia bersama teman-temannya, aku hanya menikmati kesendirianku

“hoy! Sehun!”

“Luhan?! Kris?!” kagetku, bagaimana bisa mereka ada disini?

“chukkae,bro” kata Kris menyalamiku, aku hanya diam menatap mereka

“jangan katakan kau masih terbayang-bayang tentangnya?” tebak Luhan

“bagaimana bisa kalian disini?”

“Soora noona mengundangku dan Kris”

“kenapa kau sendirian? Kemana tunanganmu?”

“bersenang-senang, lagipula aku sedang malas”

“ayolah Sehun, jangan kembali ke pribadimu yang semula” tegur Kris

Kalian tak tahu? Duniaku seakan runtuh bersama perginya dia dari kehidupanku

Aku hanya menundukkan kepalaku

“Sehun-ssi”

Aku mendongak menatap tunanganku yang berdiri didepanku, “seseorang mencarimu”

“dia sedang bersama appamu” lanjutnya

“ohh... annyeong”, aku mendengarnya menyapa kedua sahabatku itu, tapi aku tak memperdulikannya.

“Oh Sehun!” kata ajushiku dari Jepang sembari menepuk-nepuk pundakku

“o genki desuka?” tanyanya tertawa

“genki desu” jawabku sekenanya sambil tersenyum singkat

“onii-chan, kemana tunanganmu?”

“dia...?”

Aku pikir dia mengikutiku dan ternyata dia sedang berbincang dengan kedua sahabatku itu

“ehem...” desisku

“ada yang mencari kita berdua” kataku dingin

“ohh... aku permisi dulu Luhan oppa, Kris oppa” katanya tersenyum

‘oppa? Apa-apaan? Bahkan dia tak memanggilku dengan sebutan itu’ gerutuku

“wae?” tanyanya, aku hanya menggeleng.

Hidupku sekarang? 

Tentu saja berjalan seperti biasanya, tak ada pelangi yang menyinariku seperti dulu saat Taeyeon disampingku. Dia? Aahh... sibuk seperti biasanya, kami jarang pergi bersama hanya kadang saja dia datang kerumah sakit dan memberiku makan siang buatan eommanya

Dia tak bisa memasak? Entahlah, aku malas menanyakannya. Sikap dinginku itu jauh lebih buruk daripada sebelumnya.

“eh? Sehun-ssi?” kaget Luhan dan Kris bersamaan ketika kami pergi kesebuah cafe bersama

“kenapa kau tak menyuruhnya memanggil ‘oppa’?”

“ayolah Sehun, turunkan sedikit harga dirimu, aku tahu kau ingin dia memanggilmu ‘oppa’ kan? Bukan Sehun-ssi, seperti rekan kerja saja” goda Kris

Apa iya aku menginginkannya?

“kau harus bisa melepaskannya, Sehun, dia pasti ingin kau melanjutkan hidupmu bukan terus terpuruk akan kesedihanmu”

“ahh... dia berkuliah di Harvard?”

Aku hanya mengangguk, “besok dia akan kembali ke Amerika?” tanya Luhan yang sontak membuatku cukup terkejut

“molla” jawabku singkat

“he? Dia tak memberitahumu?” tanya Kris

“memang dia memberitahu kalian?”

Flash back

“ohh... annyeong” sapa Yoona tersenyum

“annyeong” kata Luhan dan Kris bersamaan

“Kris Wu imnida dan ini Luhan Xi”

“Im Yoona imnida”

“aku tak percaya Sehun akan cepat bertunangan”

“ini karena perjodohan Kris-ssi” jawab Yoona tersenyum

“yaah... aku tahu”

“bagaimana dengan Kris-ssi dan Luhan-ssi sendiri?” tanya Yoona

“Luhan sudah menikah, aku masih bertunangan” jawab Kris disertai anggukan Yoona

“jangan panggil aku Luhan-ssi, oppa saja, itu jauh lebih enak didengar” kata Luhan tertawa

“begitu juga denganku” tambah Kris tersenyum

“kau berkuliah dimana?”

“di Amerika”

“Harvard?” tanya Luhan, Yoona hanya mengangguk

“dan 1 bulan  lagi aku akan kembali kesana”

“tepatnya?” tanya Luhan

“20 April, tentu saja”.

Flashback off

Aku tak habis pikir dengan yeoja ini, kenapa dia tidak memberitahuku tetang kepulangannya besok tetapi malah memberitahu pada dua orang yang baru dikenalnya

“hahahaha... Sehun...Sehun... kau tak berubah sedikitpun” tawa mereka berdua

Memangnya apa yang harus diubah?

“pergilah, temui dia” kata Kris yang sontak membulatkan mataku

“maksudmu?”

“pasti kau kaget bukan dengan berita yang tadi? Wajahmu memang sangat datar, polos dan tanpa ekspresi tapi jangan salah kami mengenalmu lebih baik dari semua orang kecuali orangtuamu tentu saja” jawab Kris sedikit terkekeh

Ahh... memang benar, tatapan ku tak bisa menyembunyikan sesuatu dari mereka

“apa yang kau tunggu?” tanya Luhan

“untuk apa aku menemuinya?” tanyaku tiba-tiba, bayangan masa laluku kembali begitu saja

“karna dia tunanganmu Oh Sehun” jawab Luhan

Drrtt...drrrttt

“ne?”

“...”

“cafe”

“...”

“ne”

“aku pergi dulu” kataku.

Apa benar dia akan kembali besok? Dia tak mengatakan apa-apa padaku. Apa peduliku?

“wae?”, Yoona menatapku mengernyit

Aku mengangkat bahuku dan mengajaknya pergi. Eomma yang menyuruhku membawanya berjalan-jalan, ingin menolak? Tentu saja satu jawaban, aku malas berkomentar jadi aku iyakan saja. Aku tak tahu harus membawa dia kemana karena aku memang tak pernah pergi ketempat-tempat hiburan di Seoul. Hening sekali dalam mobil ini, dia? Entah sejak kapan handphonenya itu sudah bertengger ditangannya

“kita mau kemana?” tanyanya tak lepas dari pandangan handphonennya

Tuhan!! Kemarin dia menggunakan tabnya sekarang handphone andoridnya, begitu tergilakah pada game

“dunno” jawabku singkat

“Lotte World”

“maksudmu?” tanyaku tak mengerti

“kita kesana saja, aku ingin tahu seperti apa Lotte World itu yang aku tahu hanya Universal Studio di Singapura” jawabnya sama sekali tak nyambung dengan Lotte World

Aku masih sedikit aneh dengan gadis ini, kadang dia terlihat bersemangat, antusias kadang juga dia terlihat cuek, dingin, acuh tak acuh

“dimana Lotte World?” tanyaku akhirnya

“sepertinya di Jamsil-dong, Seoul” katanya acuh

Aku hanya menyetir mobilku kearah Jamsil-dong, entah apa yang meracuniku aku hanya menurutinya.

“ayo bermain ice skating, Sehun-ssi” katanya bersemangat ketika melihat halaman ice skating terbentang luas didepannya

“molla” jawabku pelan

“mwo? Jinja”, tiba-tiba saja dia menarikku dan memberiku sepasang sepatu seluncur

Dan tanganku tergerak lagi memakai sepatu itu, jujur ini kali pertamanya aku datang kemari dan ini kali pertamanya aku bermain ice skating

Ketika di arena aku hanya meluncur dipinggir sambil berpegangang, dia? Tentu saja sudah meluncur kesana kemari tapi tak ada senyum diwajahnya sedikitpun. Apa dia sedang ada masalah?

“Sehun!!”

Ahh... itu pasti Victoria, sunbaeku dulu sewaktu SMA dan salah satu sunbaeku yang menyatakan bahwa dia mencintaiku. Omong kosong!

Aku hanya menatapnya diam, “hei, apa kabar?” tanyanya ramah, “baik” singkatku, “sendirian saja?” tanyanya, aku hanya diam memandanginya, “ohh... sendirian, kita sama dong” katanya ceria

“aku bersama—tunanganku” kataku akhirnya, “mwo?! Nuguya? Gadis kecilmu itu kan sudah mati” cibir Victoria

Aku sedikit marah dia mengatai Taeyeon seperti itu tapi aku harus tetap bersikap dingin seolah tak peduli, “memang bukan dia” jawabku datar. 

Jika saja dia laki-laki aku akan menghanjarnya disini tapi sayang, dia adalah yeoja dan aku tak mungkin melakukan itu

“lalu?”

Kemana dia? Kenapa dia tak kemari dan melepaskanku dari sunbae ini?

Aku sedikit memutar bola mataku untuk mencarinya, tapi dia tidak ada

“kau bohong, eoh? Hahaha” tawa Victoria “seharusnya dulu kau tak menolakku, Sehun-ah padahal jelas-jelas aku jauh lebih cantik dari dia” lanjutnya

Aku menatap muak yeoja yang ada didepanku ini, “aku tidak bohong”

“lalu kemana tunanganmu?” selidik Victoria tetap memaksaku

Hey yeoja bodoh dimana kau?!

“mian...he” katanya tersenggal, “ini” kata seseorang sembari menyerahkan botol air mineral padaku

“nuguya?” selidik Victoria

“eh?” tanyanya kebingungan

“dia tunanganku dan dia lebih cantik darimu”



TBC


gimana the next partnya? sumpah ini gaje, benar nggak? :3

ingat jangan MEMPLAGIAT! jika ada kesamaan unsur cerita, itu merupakan KETIDAKSENGAJAAN! be patient!

next part? aku pikirn dulu dan gamsahamnida udah mampir :) :) :)

*jangan lupa comment ;)

1 komentar:

Sehun

Sehun

YoonA

YoonA