Sabtu, 31 Mei 2014

BASKETBALL (TWOSHOOT 1/2)



Basketball









Main Cast : Oh Sehun, Im Yoona


Other Cast : Xi Luhan, Fumi (OC), Baekhyun, Kris, Xiumin, Kyuhyun, etc


Genre : sad, happy, romance *dikit


Rating : 17+


Length : Twoshoot


Desclaimer : murni dari pikiranku sendiri. Cast milik Tuhan dan orang tua mereka. Dilarang memPLAGIAT!


poster : mine. sorry for bad editing and bad poster >.<


annyeonghaseoo!! dateng lagi FF baru dari author koplak *kekeke. FF ini terinspirasi dari beberapa FF sama film. kalau ada kesamaan jalan cerita maaf yang sebesar-besarnya, tapi aku bukan MEMPLAGIAT :)


nb : gak jelas, aneh, typo, nggak nyambung



langsung aja deh ya...nggak usah lama-lama xD. jangan lupa komen kalau emang mampir xD


DON'T BASH. DON'T LIKE? DON'T READ! ANTIS? JUST GET OUT!




Duk…duk…duk…duk…riingg

“yes!”

“bagus Sehun!” seru Kim sonsaengnim

Saat itu mereka berada dilapangan basket disekitar komplek, Kim sonsaengnim menyuruh mereka berlatih untuk melemaskan diri

“AWAS!!!!”




Duuukkkk!!!

Siiingg…sing…sing…bruk

“yak! Sehun! Lihatlah!” seru Luhan

“sepertinya dia pingsan” kata Xiumin

“bawa dia kemari, Sehun” kata Kim sonsaengnim

“tapi…”

“bawa dia kemari” tegas Kim sonsaengnim

Yoona!!” seru Luhan ketika yeoja yang dibopong Sehun didekat mereka

“kau mengenalnya?” tanya Kyuhyun diikuti tatapan yang lainnya

“ne, dia teman Fumi” jawab Luhan

“yeojachingumu itu?” tanya Kris, Luhan hanya mengangguk

Mereka berdiri mengelilingi gadis itu, wajahnya tampak sedikit pucat namun ada sedikit bekas air mata diwajahnya

Fumi akan kemari” kata Luhan membuyarkan yang lainnya

“sudahlah, dia pasti akan segera bangun” kata Sehun enteng

“yak! Kau! Bolamu yang mengenainya kenapa kau bisa santai seperti itu” kata Xiumin geleng-geleng.

Yoona!” seru Fumi, yeojachingu Luhan

“berikan aku penjelasan” kata Fumi menatap Luhan tajam

“aniyo, jangan menatapku seperti itu, tanyakan saja pada Sehun” sergah Luhan menghindari tatapan Fumi yang menurutnya seram

“bolaku tak sengaja mengenainya dan sebentar lagi dia pasti bangun” kata Sehun enteng

Pltaak

“aahh!! Aish! Kau! Aku kan tak sengaja!” kesal Sehun

“lapangan ini cukup besar tapi kenapa bolamu sampai keluar” marah Fumi

“mianhe nona, mungkin Sehun terlalu jauh melemparnya” kata Kim sonsaengnim

“anda guru mereka?” tanya Fumi mencoba tenang

“ne, sekali lagi mianhe” kata Kim sonsaengnim

“mianhe, sonsaengnim saya tidak menyalahkan sonsaengnim saya hanya menyalahkan kecerobohan Sehun” kata Fumi tersenyum

“dan kau! Awas saja jika sampai sesuatu terjadi padanya!” ancam Fumi

“auuu”

Yoona? Are you okay?” tanya Fumi

Yeoja itu mengerjapkan matanya

Fumi?”

Fumi hanya mengangguk memandang gadis bernama Yoona itu dengan tatapan sedikit khawatir.

Yoona berdiri memandang mereka sebentar kemudian berjalan pergi

Yoona! Wait for me!!teriak Fumi berlari pergi mensejajarkan jalannya dengan Yoona

“sebenarnya dia itu siapa?” tanya Xiumin

“dia bisa berbahasa Inggris?” tanya Kris

“namanya Im Yoon Ah, sebenarnya orang Korea tapi dia lahir dan hidup di Amerika sama seperti Fumi dan sekarang mereka pindah kemari melanjutkan pendidikannya. Fumi jauh lebih dulu datang kemari dibanding Yoonajelas Luhan

“sekolah mereka?” tanya Kyuhyun

“tentu saja mereka bersekolah di Internasional University. Fumi sudah cukup bisa berbahasa Korea tetapi tidak untuk Yoona” jawab Luhan

“jadi maksudmu dia hanya bisa berbahasa Inggris?” tanya Kris

“dia menguasai bahasa Inggris sedikit Jepang sama seperti Fumi tetapi Fumi juga bisa berbahasa Korea” jawab Luhan lagi

‘menyebalkan! Gara-gara dia kepalaku sakit!’ kesal Sehun.

“hahaha”

“kau ingat wajah Fumi saat melototi Luhan dan memarahi Sehun? Aku benar-benar ingin tertawa saat itu” kata Kyuhyun

“ne, kau benar lucu, hahahaha” kata Xiumin tertawa keras

“itu tak lucu, bodoh” kata Sehun sewot.

Duuukkk

“auuu!!” teriak Sehun

Sehun menoleh “beraninya kau…”

what?” tanya seorang yeoja sambil tersenyum penuh kemenangan

“kau!!” marah Sehun

“percuma kau marah dia tak akan mengerti yang kau katakan” celetuk Xiumin terkikik

that’s from me” kata Yoona menyeringai

what do you mean?” jawab Sehun menggunakan bahasa Inggrisnya

”kau melemparku kemarin menggunakan bola basket dan sekarang giliranku” jawab Fumi

“kau bisa berbahasa Korea?” tanya Sehun kaget

“pabo! Tentu saja, aku berdarah Korea asli!”

‘sialan! Luhan membohongiku’ batin Sehun

Sehun menatap wajah Yoona sinis, begitupula dengan Yoona

“bertandinglah denganku! Jika kau menang aku akan bersujud mencium kakimu sambil meminta maaf padamu, tetapi jika aku yang menang kau yang harus melakukan itu padaku” tantang Sehun

shireo, aku tak mau. Lagipula aku bukan anak TK” kata Yoona

“hahaha, katakan saja kau tak bisa bermain basket” ejek Sehun

Yoona melotot sedangkan Fumi terlihat kaget

“isssh! Baiklah jika itu maumu!” kesal Yoona

Untung saja saat itu Yoona menggunakan celana santai, jadi dia kan mudah untuk bergerak.
Pertandingan berlangsung, semua teman Sehun dan Fumi melihatnya dari pinggir lapangan

Pertandingan pun dimulai, Yoona selalu kecolongan, Sehun sangat gesit hingga pada menit kelima Sehun berhasil memasukkan 6 bola kedalam ring sedangkan Yoona belum mendapatkan angka sedikitpun

“hahaha, benar bukan apa yang aku katakan? Kau tidak bisa bermain basket” tawa Sehun

“baiklah jika itu maumu” jawa Yoona

Sreeett…duk..duuk..duk..riingg

Sehun kaget tak percaya, Yoona merebut bola yang dipegang Sehun

“aku berhasil memasukkannya bukan?” kata Yoona tersenyum

Sehun jengkel, dia lalu berlari menghampiri Yoona berusaha merebut bola itu lagi tapi gerakan serta pertahanan Yoona sangat kuat hingga tak ada celah untuk Sehun merebutnya

Xiumin, Luhan, Kris, dan Kyuhyun kaget dengan semua gerakan Yoona.

Selama pertandingan bola dikuasai oleh Yoona, dan score Yoona semakin bertambah bahkan sudah melampaui Sehun

Prrrrrrriiiiiiiiiitttttttttt…prrrrrrrrriiiiiiiiiittttttt…prrrrrrrrrrriiitttttttt

Luhan meniup peluit

Sehun masih menatap Yoona sinis

waeyo? Berhentilah menatapku seperti itu” kata Yoona berlari ketepi lapangan

‘kenapa aku bisa kalah dengan yeoja seperti itu!’ geram Sehun

thanks” kata Yoona pada Fumi

you never changed! You’re the best!” kata Fumi mengacungkan jempolnya

thanks, dear” jawab Yoona tersenyum

Sedang Kris, Xiumin, Luhan dan Kyuhyun tetap melongo

“oppa, sudah selesai” tegur Fumi pada Luhan

Mereka langsung sadar. Sehun mendekati mereka mengambil sebotol minuman dan meneguknya dengan cepat

don’t be angry, it just a game. Aku pergi dulu, bye, bye” kata Yoona berjalan menjauh

“tunggu, gadis jelek!” teriak Sehun

Yoona menoleh, Sehun menghampirinya kemudian dia bersujud tepat dibawah Yoona, ketika akan mencium kakinya

“STOP! Jangan lakukan itu!” halang Fumi

Sehun menatapnya “waeyo? Aku hanya ingin menepati janjiku” jawab Sehun kesal

“kau tak perlu melakukannya, dengan melihatmu kalah saja itu sudah kebahagiaan untukku” kata Yoona tersenyum mengejek

“aaarrgghh!!!” marah Sehun “bagaimana bisa aku kalah dengan yeoja seperti dia!” geramnya

“kau salah jika memilih bertanding dengannya” kata Fumi tersenyum

“maksudmu?” tanya mereka (Sehun, Luhan, Kris, Xiumin dan Kyuhyun) bersamaan

“jika dalam hal basket Yoona jagonya” kata Fumi lagi yang semakin membuat mereka penasaran

“ayolah, chagi, jangan membuat kami penasaran” kata Luhan disertai anggukan yang lain

“dia itu kapten tim basket saat sekolah” kata Fumi

“saat SMU?” tanya Kris

“aniyo, semasa sekolah dasar sampai SEKARANG” jawab Fumi menekankan kata SEKARANG

“hahahaha, tak mungkin” kata Sehun tertawa, “dan kenapa kau tak mengatakan dia bisa berbahsa Korea?”

“molla, aku tak tahu jika dia sudah bisa berbicara bahasa Korea, sebab satu tahun yang lalu Fumi bilang padaku dia tidak bisa” jelas Luhan

“jika kalian tak percaya ya sudah. Tapi itu memang benar, saat sekolah dasar, sekolah menengah pertama, SMU, saat kulian di Amerika dia adalah kapten tim basket. Jika sekarang pelatih dikampus sedang memperhatikan Yoona” kata Fumi melanjutkan ceritanya

“setiap pertandingan selalu dia yang memimpin meskipun kadang gagasan bukan darinya tapi dia bisa mengatur semuanya dengan sangat sempurna. Semua yang dia lakukan dalam basket tak pernah meleset” jelas Fumi lagi

Mereka semakin mendekat pada Fumi untuk mendengar cerita lebih lanjut

“dia itu kapten terpercaya selama disekolah, sebenarnya ketika ia pindah kemari kampusnya tak mengizinkannya” kata Fumi

“aku tak percaya, tapi dia cukup bagus” kata Sehun beranjak pergi

Sehun kau harus percaya padaku!” kata Fumi tapi tak digubris Sehun

“aku tidak bohong, jika kalian tak percaya ceklah sendiri di e-mail kampus tempat Yoona sekolah dulu” kata Fumi

“apa e-mailnya?” tanya Luhan

xxxxxxxxxx@xxxx.xxx jawab Fumi

“aku pamit dulu, kau tak perlu mengantarku, oppa”  kata Fumi karena ketika ia berdiri Luhan juga akan berdiri

“baiklah” kata Luhan mengalah.

#skip

Fumi, antar aku ke perpustakaan kota ya?” mohon Yoona

Fumi mengangguk tersenyum

“hey! Aku ingin bertanding denganmu lagi!”

Yoona dan Fumi menoleh, ‘LUHAN!’ batin Fumi

mianhe, aku tak ada waktu sekarang” jawab Yoona tersenyum terpaksa

“aku akan menunggumu di lapangan komplek saat kau PINGSAN” kata Sehun sambil menekankan kata ‘pingsan’

“terserah” jawab Yoona enteng kemudian pergi.

‘jika dia tak datang itu berarti kemenangannya yang kemarin hanyalah kebetulan’ batin Sehun

“sudah menunggu lama rupanya”

Sehun menoleh, dan itu suara Yoona

“akhirnya datang juga, ayo kita bertanding dan aku pastikan aku tak akan kalah” kata Sehun percaya diri berlari ketengah lapangan

“lakukan pemanasan dulu” usul Yoona sambil menekuk-tekuk badannya

“aku tidak perlu melakukannya” jawab Sehun santai

“terserah kau saja” kata Yoona

Setelah Yoona selesai pemanasan mereka mulai bertanding, Yoona sangat antusias mendapatkan angka sedang Fumi dengan santainya bermain tanpa peduli apapun.

“aku menang lagi, tuan” kata Yoona menyeringai

“tapi tak akan selamanya” ketus Sehun

“hahahaha, banyaklah berlatih” kata Yoona

Sehun semakin geram dengan perkataan Yoona.

“aku dengar kemarin kau battle lagi dengannya?” tanya Fumi saat jam istirahat

Yoona hanya mengangguk, “dan aku yang menang” sambung Yoona

“aku senang jika melihatmu bermain basket, aku serasa melihat dirimu yang sangat ceria jauh lebih ceria saat kau bergurau dengan teman-teman” kata Fumi, wajah Yoona langsung berubah murung

Yoong? Kau menangis?” tanya Fumi kaget

aniyo, aku tidak menangis” jawab Yoona tersenyum.

Seminggu kemudian

“bagus Sehun! Kau semakin hari semakin bertambah baik!” puji Kim sonsaengnim

“ini belum sempurna, sonsaengnim” kata Sehun berusaha lagi

“jangan terlalu keras” kata Luhan, Sehun tak menggubrisnya

“apa yang menyebabkan hingga dia berlatih begitu keras seperti itu, Luhan?” tanya Kim sonsaengnim pada Luhan

“jangan jawab Luhan” teriak Sehun yang ternyata mendengar percakapan itu

“dia berlatih karena seorang wanita” jawab Luhan terkikik

“ooo… jadi seorang wanita yang membuat semangat hidupnya?” tanya Kim sonsaengnim menggoda

“aniyo! Dia itu Evil! iblis!” sergah Sehun

“dia baru saja kalah bertanding basket dengan yeoja itu, sonsaengnim. Yeoja itu dari Internasional University” kata Luhan

“mwo? Jinja? Sehun? Kau kalah dengan seorang yeoja?” tanya Kim sonsaengnim tak percaya

“sudahlah songsaenim jangan membahasnya” kata Sehun

“bagus! Teruslah berlatih! Agar kau bisa mengalahkan yeoja itu” kata Kim sonsaengnim memberi semangat

“bagaimana bisa, sonsaengnim? Dia sudah kalah yang ke-2 kalinya mungkin besok akan menjadi yang ke-3 kalinya” ledek Luhan

“berhentilah meledekku!” teriak Sehun pada Luhan.

Hingga akhirnya Sehun mengajak Yoona bertanding lagi lagi lagi lagi lagi tapi semuanya sia-sia Sehun selalu kalah, pergerakan yeoja bernama Yoona itu sangat gesit.

Sehun benar-benar kesal, marah, jengkel semuanya menjadi Satu

“aku membencimu!!” kata Sehun sore itu ketika dia kalah lagi bertanding dengan Yoona

Yoona diam, menatapnya, “jinjayo?”

“aku membencimu!”

“dan aku akan selalu membencimu! Apa yang membuatmu selalu menang?! Ha? Kau hanya seorang wanita!” marah Sehun

“ayolah, ini hanya sebuah permainan” kata Yoona menanggap enteng

“ini bukan permainan!”

Yoona diam terus menatapnya, tampak semua kemarahan dari Sehun

“pergilah!” bentak Sehun

“pergi!” bentak Sehun lagi

“BODOH!” marah Yoona akhirnya, Sehun langsung terdiam mendengarnya

“kau BODOH! jika kau bermain dengan amarahmu kau tak akan bisa menang!” kata Yoona keras

Sehun tak mengerti, dia tetap diam duduk dilapangan itu

“kau dikendalikan oleh amarah! Bukan kau yang mengendalikan amarah!”

“ketika kau bermain basket jangan pikirkan untuk mencetak sebuah SCORE dengan berpikir curang! Pikirkan bola ini dan ring yang disana!”

“ketika kau bermain basket buatlah itu hanya semacam hiburan untuk bersenang-senang! Buatlah itu terasa mengasyikkan! Tapi tidak denganmu! Yang kau pikirkan hanya mendapatkan SCORE! MENANG!

Yoona mengambil bola basket didepannya melemparkannya pada Sehun, tapi Sehun tak bergeming dia tetap marah. Dengan jengkel Yoona mengambil bola itu melemparkannya dengan posisi mata tetap menatap Sehun yang duduk dilapangan

Riiinggg

Bola itu tepat masuk

Semua orang yang ada dipinggir taman itu berdiri, melihat yang Fumi lakukan

“jika kau mencintai basket, kau tidak akan melakukan hal seperti itu! Itu berarti tanda bahwa kau TIDAK MENCINTAI BASKET! KAU HANYA MENGIKUTI HAWA NAFSUMU SAJA!!” bentak Fumi

“haahh! Setidaknya itu yang aku lakukan” lanjutnya kemudian pergi.

“baru kali ini aku mengatakan apa yang aku rasakan ketika bermain basket” kata Yoona

“kenapa kau tak membunuhnya saja? Kau kan akan mendapat poin?” tanya Fumi

“aku tak perduli dengan itu semua” jawab Yoona.

Hingga setelah itu, Sehun tak pernah mengajak bertanding Yoona lagi, dia sedang giat berlatih sekarang.

“haaah….haahh…haahhh” deru nafas Yoona

“are you okay?” tanya Charlie, pemimpin klub basketnya

I'm fine, don’t worry” jawab Yoona

do you think about something?” tanya Charlie lagi

Yoona hanya diam

“come on, tell me, maybe I can help you” kata Charlie tersenyum

“I have a friend, he is a boy. He said that he love basketball but when he was battle with me, he always lose. And you know, dia bermain karena dia ingin mendapatkan score” jawab Yoona

“itu pasti berat” kata Charlie kemudian ikut berbaring disamping Yoona.

“kau masih ingin mengalahkannya?” tanya Luhan ketika melihat Sehun begitu keras berlatih

“aahh!!” rintih Sehun

“gwenchana?” tanya Luhan khawatir

“waeyo?” tanya Kris

“sepertinya terkilir” jawab Luhan, ketika selesai mengecek kaki Sehun

“mwo?! Jinja?!” kata Sehun “tidak, aku tidak terkilir, aku harus tetap berlatih” kata Sehun mencoba berdiri tapi akhirnya dia terjatuh

“sudahlah, Sehun. Berhentilah berlatih, pikirkan kakimu, kaki adalah aset penting” tegur Luhan
“tapi aku tidak akan bisa…”

“berhentilah untuk mencoba mengalahkannya! Sadarlah dia lebih senior darimu!” kesal Luhan dengan kelakuan Sehun

“aku tidak akan kalah dengan seorang yeoja!” geram Sehun mencoba berdiri lalu pergi

“apa yang sebenarnya ada dipikirannya?” tanya Kyuhyun.




TBC



next partnya dipikir dulu... kekekeke xD

2 komentar:

  1. Kapan chapter 2 nya di post thor?
    Q nungguin ni.

    BalasHapus
  2. Gk di lanjut ta thor.
    Sayang banget klau gk di lanjut.

    BalasHapus

Sehun

Sehun

YoonA

YoonA