Basketball
Main Cast : Oh Sehun, Im Yoona
Other Cast : Xi Luhan, Fumi (OC), Baekhyun, Kris, Xiumin, Kyuhyun, etc
Other Cast : Xi Luhan, Fumi (OC), Baekhyun, Kris, Xiumin, Kyuhyun, etc
Genre : sad, happy, romance *dikit
Rating : 17+
Length : Twoshoot
Desclaimer : murni dari pikiranku sendiri. Cast milik Tuhan dan orang tua mereka. Dilarang memPLAGIAT!
poster : mine. sorry for bad editing and bad poster >.<
annyeonghaseoo!! dateng lagi FF baru dari author koplak *kekeke. FF ini terinspirasi dari beberapa FF sama film. kalau ada kesamaan jalan cerita maaf yang sebesar-besarnya, tapi aku bukan MEMPLAGIAT :)
nb : gak jelas, aneh, typo, nggak nyambung
langsung aja deh ya...nggak usah lama-lama xD. jangan lupa komen kalau emang mampir xD
DON'T BASH. DON'T LIKE? DON'T READ! ANTIS? JUST GET OUT!
Duk…duk…duk…duk…riingg
“yes!”
“bagus Sehun!” seru Kim sonsaengnim
Saat itu mereka berada
dilapangan basket disekitar komplek, Kim sonsaengnim menyuruh mereka
berlatih untuk melemaskan diri
Duuukkkk!!!
Siiingg…sing…sing…bruk
“yak! Sehun! Lihatlah!” seru Luhan
“sepertinya dia
pingsan” kata Xiumin
“bawa dia kemari, Sehun” kata Kim sonsaengnim
“tapi…”
“bawa dia kemari”
tegas Kim sonsaengnim
“Yoona!!” seru Luhan ketika yeoja yang dibopong Sehun didekat mereka
“kau mengenalnya?”
tanya Kyuhyun diikuti tatapan yang lainnya
“ne, dia teman Fumi” jawab Luhan
“yeojachingumu itu?”
tanya Kris, Luhan hanya mengangguk
Mereka berdiri
mengelilingi gadis itu, wajahnya tampak sedikit pucat namun ada sedikit bekas
air mata diwajahnya
“Fumi akan kemari” kata Luhan membuyarkan yang lainnya
“sudahlah, dia pasti
akan segera bangun” kata Sehun enteng
“yak! Kau! Bolamu yang
mengenainya kenapa kau bisa santai seperti itu” kata Xiumin geleng-geleng.
“Yoona!” seru Fumi,
yeojachingu Luhan
“berikan aku
penjelasan” kata Fumi menatap Luhan tajam
“aniyo, jangan
menatapku seperti itu, tanyakan saja pada Sehun” sergah Luhan menghindari tatapan Fumi yang menurutnya seram
“bolaku tak sengaja
mengenainya dan sebentar lagi dia pasti bangun” kata Sehun enteng
Pltaak
“aahh!! Aish! Kau! Aku
kan tak sengaja!” kesal Sehun
“lapangan ini cukup
besar tapi kenapa bolamu sampai keluar” marah Fumi
“mianhe nona, mungkin Sehun terlalu jauh melemparnya” kata Kim sonsaengnim
“anda guru mereka?”
tanya Fumi mencoba tenang
“ne, sekali lagi
mianhe” kata Kim sonsaengnim
“mianhe, sonsaengnim saya tidak menyalahkan sonsaengnim saya hanya menyalahkan kecerobohan
Sehun” kata Fumi tersenyum
“dan kau! Awas saja
jika sampai sesuatu terjadi padanya!” ancam Fumi
“auuu”
“Yoona? Are you okay?” tanya Fumi
Yeoja itu mengerjapkan matanya
“Fumi?”
Fumi hanya mengangguk
memandang gadis bernama Yoona itu dengan
tatapan sedikit khawatir.
Yoona berdiri memandang
mereka sebentar kemudian berjalan pergi
”Yoona! Wait for me!!” teriak Fumi berlari pergi mensejajarkan jalannya dengan Yoona
“sebenarnya dia itu
siapa?” tanya Xiumin
“dia bisa berbahasa Inggris?” tanya Kris
“namanya Im Yoon Ah, sebenarnya orang Korea tapi dia lahir dan hidup di Amerika sama seperti Fumi dan
sekarang mereka pindah kemari melanjutkan pendidikannya. Fumi jauh lebih dulu datang kemari dibanding Yoona” jelas Luhan
“sekolah mereka?”
tanya Kyuhyun
“tentu saja mereka
bersekolah di Internasional University. Fumi sudah cukup bisa berbahasa Korea tetapi tidak untuk Yoona” jawab Luhan
“jadi maksudmu dia
hanya bisa berbahasa Inggris?” tanya Kris
“dia menguasai bahasa
Inggris sedikit Jepang sama seperti Fumi tetapi Fumi juga bisa
berbahasa Korea” jawab Luhan lagi
‘menyebalkan!
Gara-gara dia kepalaku sakit!’ kesal Sehun.
“hahaha”
“kau ingat wajah Fumi saat melototi Luhan dan memarahi Sehun? Aku
benar-benar ingin tertawa saat itu” kata Kyuhyun
“ne, kau benar lucu,
hahahaha” kata Xiumin tertawa keras
“itu tak lucu, bodoh”
kata Sehun sewot.
Duuukkk
“auuu!!” teriak Sehun
Sehun menoleh “beraninya
kau…”
”what?” tanya seorang yeoja sambil tersenyum penuh
kemenangan
“kau!!” marah Sehun
“percuma kau marah dia
tak akan mengerti yang kau katakan” celetuk Xiumin terkikik
”that’s
from me” kata Yoona menyeringai
”what do
you mean?” jawab Sehun menggunakan bahasa Inggrisnya
”kau melemparku
kemarin menggunakan bola basket dan sekarang giliranku” jawab Fumi
“kau bisa berbahasa Korea?” tanya Sehun kaget
“pabo! Tentu saja, aku berdarah Korea asli!”
‘sialan! Luhan membohongiku’ batin Sehun
Sehun menatap wajah Yoona sinis, begitupula dengan Yoona
“bertandinglah
denganku! Jika kau menang aku akan bersujud mencium kakimu sambil meminta maaf
padamu, tetapi jika aku yang menang kau yang harus melakukan itu padaku”
tantang Sehun
“shireo, aku tak mau. Lagipula aku bukan anak TK” kata Yoona
“hahaha, katakan saja
kau tak bisa bermain basket” ejek Sehun
Yoona melotot sedangkan Fumi terlihat kaget
“isssh! Baiklah jika
itu maumu!” kesal Yoona
Untung saja saat itu Yoona menggunakan celana santai, jadi dia kan mudah untuk
bergerak.
Pertandingan
berlangsung, semua teman Sehun dan Fumi
melihatnya dari pinggir lapangan
Pertandingan pun
dimulai, Yoona selalu kecolongan, Sehun sangat gesit hingga pada menit kelima Sehun berhasil memasukkan 6 bola kedalam ring sedangkan Yoona belum mendapatkan angka sedikitpun
“hahaha, benar bukan
apa yang aku katakan? Kau tidak bisa bermain basket” tawa Sehun
“baiklah jika itu
maumu” jawa Yoona
Sreeett…duk..duuk..duk..riingg
Sehun kaget tak percaya, Yoona merebut bola yang dipegang Sehun
“aku berhasil
memasukkannya bukan?” kata Yoona tersenyum
Sehun jengkel, dia lalu
berlari menghampiri Yoona berusaha
merebut bola itu lagi tapi gerakan serta pertahanan Yoona sangat kuat hingga tak ada celah untuk Sehun merebutnya
Xiumin, Luhan, Kris, dan Kyuhyun kaget dengan semua gerakan Yoona.
Selama pertandingan
bola dikuasai oleh Yoona, dan score Yoona semakin bertambah bahkan sudah melampaui Sehun
Prrrrrrriiiiiiiiiitttttttttt…prrrrrrrrriiiiiiiiiittttttt…prrrrrrrrrrriiitttttttt
Luhan meniup peluit
Sehun masih menatap
Yoona sinis
“waeyo? Berhentilah menatapku seperti itu” kata Yoona berlari ketepi lapangan
‘kenapa aku bisa kalah
dengan yeoja seperti itu!’ geram Sehun
“thanks” kata Yoona pada Fumi
“you never
changed! You’re the best!” kata Fumi mengacungkan jempolnya
“thanks,
dear” jawab Yoona tersenyum
Sedang Kris, Xiumin, Luhan dan Kyuhyun tetap melongo
“oppa, sudah selesai”
tegur Fumi pada Luhan
Mereka langsung sadar.
Sehun mendekati mereka mengambil sebotol minuman dan
meneguknya dengan cepat
“don’t be
angry, it just a game. Aku pergi dulu, bye,
bye” kata Yoona berjalan menjauh
“tunggu, gadis jelek!”
teriak Sehun
Yoona menoleh, Sehun menghampirinya kemudian dia bersujud tepat dibawah Yoona, ketika akan mencium kakinya
“STOP! Jangan
lakukan itu!” halang Fumi
Sehun menatapnya “waeyo? Aku hanya ingin menepati janjiku” jawab Sehun kesal
“kau tak perlu
melakukannya, dengan melihatmu kalah saja itu sudah kebahagiaan untukku” kata Yoona tersenyum mengejek
“aaarrgghh!!!” marah Sehun “bagaimana bisa aku kalah dengan yeoja seperti dia!”
geramnya
“kau salah jika
memilih bertanding dengannya” kata Fumi tersenyum
“maksudmu?” tanya
mereka (Sehun, Luhan, Kris, Xiumin
dan Kyuhyun) bersamaan
“jika dalam hal basket
Yoona jagonya” kata Fumi lagi yang semakin membuat mereka penasaran
“ayolah, chagi, jangan
membuat kami penasaran” kata Luhan disertai
anggukan yang lain
“dia itu kapten tim
basket saat sekolah” kata Fumi
“saat SMU?” tanya Kris
“aniyo, semasa sekolah
dasar sampai SEKARANG” jawab Fumi menekankan
kata SEKARANG
“hahahaha, tak
mungkin” kata Sehun tertawa, “dan
kenapa kau tak mengatakan dia bisa berbahsa Korea?”
“molla, aku tak tahu jika dia sudah bisa berbicara bahasa Korea,
sebab satu tahun yang lalu Fumi bilang padaku dia tidak bisa” jelas Luhan
“jika kalian tak
percaya ya sudah. Tapi itu memang benar, saat sekolah dasar, sekolah menengah
pertama, SMU, saat kulian di Amerika dia adalah kapten tim basket. Jika sekarang pelatih dikampus sedang
memperhatikan Yoona” kata Fumi
melanjutkan ceritanya
“setiap pertandingan
selalu dia yang memimpin meskipun kadang gagasan bukan darinya tapi dia bisa
mengatur semuanya dengan sangat sempurna. Semua yang dia lakukan dalam basket
tak pernah meleset” jelas Fumi lagi
Mereka semakin
mendekat pada Fumi untuk mendengar
cerita lebih lanjut
“dia itu kapten
terpercaya selama disekolah, sebenarnya ketika ia pindah kemari kampusnya tak
mengizinkannya” kata Fumi
“aku tak percaya, tapi
dia cukup bagus” kata Sehun beranjak pergi
“Sehun kau harus percaya padaku!” kata Fumi tapi tak
digubris Sehun
“aku tidak bohong,
jika kalian tak percaya ceklah sendiri di e-mail kampus tempat Yoona sekolah dulu” kata Fumi
“apa e-mailnya?” tanya
Luhan
“aku pamit dulu, kau
tak perlu mengantarku, oppa” kata Fumi karena ketika ia berdiri Luhan juga akan berdiri
“baiklah” kata Luhan mengalah.
#skip
“Fumi, antar aku ke perpustakaan kota ya?” mohon Yoona
Fumi mengangguk
tersenyum
“hey! Aku ingin
bertanding denganmu lagi!”
Yoona dan Fumi menoleh, ‘LUHAN!’ batin Fumi
“mianhe, aku tak ada waktu sekarang” jawab Yoona tersenyum terpaksa
“aku akan menunggumu
di lapangan komplek saat kau PINGSAN” kata Sehun sambil menekankan kata ‘pingsan’
“terserah” jawab Yoona enteng kemudian pergi.
‘jika dia tak datang
itu berarti kemenangannya yang kemarin hanyalah kebetulan’ batin Sehun
“sudah menunggu lama
rupanya”
Sehun menoleh, dan itu
suara Yoona
“akhirnya datang juga,
ayo kita bertanding dan aku pastikan aku tak akan kalah” kata Sehun percaya diri berlari ketengah lapangan
“lakukan pemanasan
dulu” usul Yoona sambil menekuk-tekuk
badannya
“aku tidak perlu
melakukannya” jawab Sehun santai
“terserah kau saja”
kata Yoona
Setelah Yoona selesai pemanasan mereka mulai bertanding, Yoona sangat antusias mendapatkan angka sedang Fumi dengan
santainya bermain tanpa peduli apapun.
“aku menang lagi,
tuan” kata Yoona menyeringai
“tapi tak akan
selamanya” ketus Sehun
“hahahaha, banyaklah
berlatih” kata Yoona
Sehun semakin geram dengan
perkataan Yoona.
“aku dengar kemarin
kau battle lagi dengannya?” tanya Fumi saat jam istirahat
Yoona hanya mengangguk,
“dan aku yang menang” sambung Yoona
“aku senang jika
melihatmu bermain basket, aku serasa melihat dirimu yang sangat ceria jauh
lebih ceria saat kau bergurau dengan teman-teman” kata Fumi, wajah Yoona langsung berubah murung
“Yoong? Kau menangis?” tanya Fumi kaget
“aniyo, aku tidak menangis” jawab Yoona tersenyum.
Seminggu kemudian
“bagus Sehun! Kau semakin hari semakin bertambah baik!” puji Kim
sonsaengnim
“ini belum sempurna,
sonsaengnim” kata Sehun berusaha lagi
“jangan terlalu keras”
kata Luhan, Sehun tak
menggubrisnya
“apa yang menyebabkan hingga
dia
berlatih begitu keras seperti itu, Luhan?” tanya Kim sonsaengnim pada Luhan
“jangan jawab Luhan” teriak Sehun yang ternyata mendengar percakapan itu
“dia berlatih karena
seorang wanita” jawab Luhan terkikik
“ooo… jadi seorang
wanita yang membuat semangat hidupnya?” tanya Kim sonsaengnim menggoda
“aniyo! Dia itu Evil! iblis!”
sergah Sehun
“dia baru saja kalah
bertanding basket dengan yeoja itu, sonsaengnim. Yeoja itu dari Internasional University” kata Luhan
“mwo? Jinja? Sehun? Kau kalah dengan seorang yeoja?” tanya Kim sonsaengnim tak percaya
“sudahlah songsaenim
jangan membahasnya” kata Sehun
“bagus! Teruslah
berlatih! Agar kau bisa mengalahkan yeoja itu” kata Kim sonsaengnim memberi semangat
“bagaimana bisa, sonsaengnim? Dia sudah kalah yang ke-2 kalinya mungkin besok
akan menjadi yang ke-3 kalinya” ledek Luhan
“berhentilah
meledekku!” teriak Sehun pada Luhan.
Hingga akhirnya Sehun mengajak Yoona bertanding lagi lagi lagi lagi lagi tapi semuanya sia-sia Sehun selalu kalah, pergerakan yeoja bernama Yoona itu sangat gesit.
Sehun benar-benar kesal,
marah, jengkel semuanya menjadi Satu
“aku membencimu!!”
kata Sehun sore itu ketika dia kalah lagi bertanding dengan Yoona
Yoona diam, menatapnya, “jinjayo?”
“aku membencimu!”
“dan aku akan selalu
membencimu! Apa yang membuatmu selalu menang?! Ha? Kau hanya seorang wanita!”
marah Sehun
“ayolah, ini hanya sebuah permainan” kata Yoona menanggap enteng
“ini bukan permainan!”
Yoona diam terus
menatapnya, tampak semua kemarahan dari Sehun
“pergilah!” bentak Sehun
“pergi!” bentak Sehun lagi
“BODOH!” marah Yoona akhirnya, Sehun langsung terdiam mendengarnya
“kau BODOH! jika kau
bermain dengan amarahmu kau tak akan bisa menang!” kata Yoona keras
Sehun tak mengerti, dia tetap
diam duduk dilapangan itu
“kau dikendalikan oleh
amarah! Bukan kau yang mengendalikan amarah!”
“ketika kau bermain
basket jangan pikirkan untuk mencetak sebuah SCORE dengan berpikir curang! Pikirkan bola ini dan ring
yang disana!”
“ketika kau bermain
basket buatlah itu hanya semacam hiburan untuk bersenang-senang! Buatlah itu
terasa mengasyikkan! Tapi tidak denganmu! Yang kau pikirkan hanya mendapatkan
SCORE! MENANG!”
Yoona mengambil bola basket
didepannya melemparkannya pada Sehun, tapi Sehun tak bergeming dia tetap marah. Dengan jengkel Yoona mengambil bola itu melemparkannya dengan posisi mata
tetap menatap Sehun yang duduk dilapangan
Riiinggg
Bola itu tepat masuk
Semua orang yang ada
dipinggir taman itu berdiri, melihat yang Fumi lakukan
“jika kau mencintai
basket, kau tidak akan melakukan hal seperti itu! Itu berarti tanda bahwa kau
TIDAK MENCINTAI BASKET! KAU HANYA MENGIKUTI HAWA NAFSUMU SAJA!!” bentak Fumi
“haahh! Setidaknya itu yang aku lakukan” lanjutnya kemudian pergi.
“baru kali ini aku
mengatakan apa yang aku rasakan ketika bermain basket” kata Yoona
“kenapa kau tak
membunuhnya saja? Kau kan akan mendapat poin?” tanya Fumi
“aku tak perduli
dengan itu semua” jawab Yoona.
Hingga setelah itu, Sehun tak pernah mengajak bertanding Yoona lagi, dia sedang giat berlatih sekarang.
“haaah….haahh…haahhh”
deru nafas Yoona
“are you okay?” tanya
Charlie, pemimpin klub basketnya
“I'm fine, don’t worry” jawab Yoona
“do you think about something?” tanya Charlie lagi
Yoona hanya diam
“come on, tell me, maybe
I can help you” kata Charlie
tersenyum
“I have a friend, he is a boy. He said that he love basketball but when he was battle with me, he
always lose. And you know, dia bermain karena dia ingin mendapatkan score” jawab Yoona
“itu pasti berat” kata
Charlie kemudian ikut berbaring disamping Yoona.
“kau masih ingin
mengalahkannya?” tanya Luhan ketika
melihat Sehun begitu keras berlatih
“aahh!!” rintih Sehun
“gwenchana?” tanya Luhan khawatir
“waeyo?” tanya Kris
“sepertinya terkilir”
jawab Luhan, ketika selesai
mengecek kaki Sehun
“mwo?! Jinja?!” kata Sehun “tidak, aku tidak terkilir, aku harus tetap berlatih”
kata Sehun mencoba berdiri tapi akhirnya dia terjatuh
“sudahlah, Sehun. Berhentilah berlatih, pikirkan kakimu, kaki adalah
aset penting” tegur Luhan
“tapi aku tidak akan
bisa…”
“berhentilah untuk
mencoba mengalahkannya! Sadarlah dia lebih senior darimu!” kesal Luhan dengan kelakuan Sehun
“aku tidak akan kalah
dengan seorang yeoja!” geram Sehun mencoba
berdiri lalu pergi
“apa yang sebenarnya
ada dipikirannya?” tanya Kyuhyun.
TBC
next partnya dipikir dulu... kekekeke xD
Kapan chapter 2 nya di post thor?
BalasHapusQ nungguin ni.
Gk di lanjut ta thor.
BalasHapusSayang banget klau gk di lanjut.