Moonlight
link poster : http://hsgseasondua.files.wordpress.com/2014/05/moonlight-2.png
Main cast : Oh Sehun, Im YoonA, Xi Luhan
Genre : sad, angst, friendship, hurt
Length : oneshoot
Rating : PG 15+
Desclaimer : murni dari pikiranku sendiri. dilarang keras MEMPLAGIAT!
cerita ini terinspirasi dari lagunya EXO-Moonlight. aku saranin waktu baca sekalian dengerin lagunya (itupun kalau kalian mampir ke blogku kekeke).
caution : jika kalian bukan seorang YoonAddict atau Whirlwinds jangan BACA! DON'T BASH! kalau awal emang udah nggak suka sama couple ini jangan paksa buat baca!
nb : typo, nggak jelas, nggak ngefell
oke langsung aja........ HAPPY READING!!
Sehun pov
Gadis itu...gadis yang mencuri perhatianku sejak 5 tahun yang
lalu. Gadis yang selalu menemaniku kemanapun aku pergi, gadis yang menangis
didepanku, gadis yang sering merengek didepanku. Umur kami berbeda jauh, umurku
24 tahun dan dia 28 tahun, aku 4 tahun lebih muda darinya, bisa saja kalian
sebut dia noonaku tapi dia bukan noonaku, dia sahabatku. Aniya! Dia orang yang
mengisi hatiku sejak pertama kali aku bertemu dengannya malam itu.
Dia mengisi hari-hariku setiap hari bahkan jika bisa dibilang dia
adalah sinar dalam hidupku tak pernah seharipun di handphoneku tak tertera
namanya, entah itu sebuah pesan singkat atau bahkan telepon.
“Sehun,
kau dimana? Kau berkata akan makan siang bersamaku? Kau lupa eoh?”
“aku tak akan lupa noona, aku selesaikan pekerjaanku sedikit lagi.
Aku tak akan lama” kataku tersenyum mendengar suaranya.
Hanya dengan mendengar suaranya yang seperti itu saja membuatku
sangat senang bahkan jantungku terus berdegup kencang karenanya tapi
akhir-akhir ini aku jarang mendapat kabar darinya. Jarang ada pesan singkat
maupun telepon darinya lagi. Ada apa dengannya? Apa dia sudah melupakanku?
“Yoong noona? Sedang sibuk?”
“aniya,
wae Sehun?” tanyanya lembut
“bisakah kita bertemu, aku rindu denganmu noona-ya” kataku bernada
cemas
“tentu
saja Sehun, ditempat biasa ne?”.
Aku melihatnya dari kejauhan, dia tampak sumringah. Aniyo, dia
memang selalu tampak sumringah apapun yang terjadi
“annyeong, Sehun, lama tak bertemu” sapanya
Senyumannya tak pernah lepas dari bibir indahnya, sorot matanya
yang indah, wajahnya yang sangat alami bahkan warna kulitnya yang tak sepucat
milikku
“Sehun? melamun?”
“bagaimana kabar noona? Noona jarang menghubungiku akhir-akhir
ini”
“hehehe... mianhe, pekerjaan dikantor sangat banyak itu membuatku
benar-benar lelah bahkan handphoneku sering lowbatt karena aku hampir tak
pernah mengisinya” terangnya tetap tersenyum
“aku kira kau menjauhiku, noona” jawabku, “untuk apa? Kau
seseorang yang terbaik yang pernah aku temui” katanya tetap tersenyum, aku
hanya mengangguk
Seperti beribu-ribu bunga yang menyeruak masuk kedalam hatiku,
jantungku terus berdegup, aku hampir tak bisa mengatakan apapun padanya
“ah... Sehun, aku ingin memberitahumu sesuatu” katanya menatapku
tersenyum antusias
“apa?”
“Luhan oppa, namja yang pernah aku ceritakan padamu. Dia sekarang
sudah menjadi namjachinguku, kami sudah berhubungan 5 bulan yang lalu.
Wooaahh... aku senang sekali, dia namja yang baik meskipun dia agak
menyebalkan. Ahh... mianhe Sehun, aku tak menceritakannya padamu” terangnya
Tadi bunga itu baru saja menyerbu seluruh hatiku tapi sekarang? Berjuta-juta
samurai terasa menusuk jantungku, aku tercekat, mataku sedikit memanas, aku
meremas serbet yang tadi aku pegang untuk membersihkan tanganku. Aku masih
tetap menatapnya diam, marah, sedih, kecewa, hancur, sakit hati.
“Sehun? gwenchana?” tanyanya khawatir mendengar perubahan dari
sikapku
Bodoh! Kau lupa kedokmu, Oh Sehun?
“gwenchana. Chukkae noona, akhirnya kau bisa bersama namja bernama
Luhan itu” kataku akhirnya
Aku melihatnya, senyuman diwajahnya sedikit hilang ketika
menatapku. Jangan lakukan itu noona, aku tak ingin terlalu jauh untuk jatuh
padamu.
Author pov
Seminggu berlalu...
Seorang namja berjalan pelan, dia meninggalkan mobilnya memilih
menaiki bus untuk kembali kerumahnya.
“noona?” lirihnya ketika
dirinya mendapati seorang wanita telah duduk dengan menekuk lututnya dan
membenamkan wajahnya didepan halte bus
Namja itu Sehun, dia berlari menghampiri wanita itu
“noona, gwenchana?” tanyanya khawatir
“Sehun-ah” kata wanita itu terisak menatap Sehun, wajahnya bengkak
“waeyo noona? Ada masalah apa dengan—Luhan?”
“molla, dia tiba-tiba marah padaku dan mengusirku” jawabnya tetap
terisak
Sehun melepas mantelnya memakaikan pada gadis didepannya ini.
Bagaimana bisa dicuaca hampir sedingin ini wanita ini malah duduk terlungkup
dengan kaos tipis
“kenapa noona keluar dengan pakaian seperti ini?”, tapi wanita itu
hanya menggeleng
“uljima, uljima Yoona noona” kata Sehun menangkan wanita itu
Sehun mengusap-usap tangannya dan menempelkan pada wajah wanita
didepannya
“hangat” lirihnya, “kita kerumahku dulu ne, noona?”.
Sehun pov
Aku tak mungkin membiarkan dia sendirian dengan cuaca seperti ini.
Dia menangis tapi itu untuk Luhan bukan untukku.
“noona sekarang tidurlah” kataku lembut
“kau sendiri?” tanyanya
“aku akan tidur disofa”
“aniya, tidurlah disampingku”, aku terdiam mendengarnya
“gwenchana, kau saengku, meskipun kita tak ada hubungan darah tapi
aku sudah menganggapmu sebagai saengku sendiri” lanjutnya sedikit tersenyum
Saeng? Saeng? Hanya sebatas adik? Noona, tak tahukan kau perasaan
ini sudah berbeda sejak pertama kali kita bertemu.
Dia tertidur disebelahku, bagaikan seorang malaikat cantik yang
sangat menikmati alam bawah sadarnya.
Kau yang
bermandikan cahaya bintang
Belum
pernah aku melihat pemandangan secantik dirimu
Layaknya
seperti sebuah lukisan
Disetiap
akhir tatapanku yang selalu mengikutimu.
Aku terus mengitari setiap lekuk wajahnya. Aku sadar, aku tak
mungkin memilikimu.
Sorot sinar matahari menyerang pandangan mataku, silau, sangat
menyilaukan.
Kemana dia?
Wanita itu pergi, dia sudah pergi. Aku menemukan sebuah catatan
kecil dimeja makanku
Sehun,
gumawo, kau memberiku tempat, kau mau mendengarkanku bahkan kau membiarkanku
menginap di apartementmu. Mianhe jika aku sangat merepotkanmu.
Aku sudah
menyiapkan sarapan untukmu, pastikan kau memakannya. Itu sedikit ucapan
terimakasih dariku, selebihnya akan aku kembalikan jika aku bertemu dengamu
lagi ^_^.
Mwo? Apa dia berencana tak menemuiku lagi?.
Sudah sore, aku menyetir mobilku, masih terasa terpuruk dengan
pengakuan dari noonaku itu.
Noona, aku sangat mencintaimu, tak tahukah kau tentang hal itu?.
Aku melihatnya bersama kekasihnya, Luhan. Mereka sudah baikan
ternyata. Ini alasanmu kau tak pernah mengirimi bahkan meneleponku lagi. Kenapa
berubah noona?
Aku tak bisa terus-terusan melihat mereka, aku tak bisa. Hingga
kuputuskan kembali ke apartementku.
Aku merebahkan diriku, memejamkan mataku. Aku merasa tertidur atau
aku memang tertidur? Tapi ketika membuka mataku aku melihatnya dia didepanku
menyinggungkan senyumannya, aku tak bisa menahan hatiku
“noona—” kata-kataku terputus
Aku berusaha meraihnya tapi sebuah tangan lain menyentuhnya
terlebih dahulu dan kemudian bayangan itu menghilang begitu saja.
Sebuah
tempat yang tak bisa aku sentuh
Sebuah
tempat yang tak bisa aku tempati
Sebuah
refleksi yang tenyata itu bukan kau
Ini kisah
sedihku tentang cinta yang tak akan pernah bisa terpenuhi
Semakin
aku mendekat, semakin rasa sakit itu menjalar
Kau sebuah
bayangan yang menghantuiku.
Kau sedang memberi cobaan untukku Tuhan?.
Author pov
Lelaki itu berjalan lesu kekantornya, dia tak memiliki semangat
lagi
Triinggg
Sebuah pesan singkat masuk kedalam handphonennya, dia tak berharap
itu adalah wanita yang diidamkannya karena bagaimanapun juga wanita itu tak
akan pernah mengiriminya pesan lagi
From :
Yoongie noona
Good
morning Sehun. have a great dayy^^
Makan
siang bersama? Dicafe biasa ne?^^
Jantung lelaki itu terasa berhenti berdetak, dia berusaha
menormalkan pandangan matanya. Apa itu benar dari wanita yang dicintainya?.
Lelaki itu berjalan dengan gagahnya, perasaan gembira tentu saja
menyeruak kedalam dirinya
“annyeong, noona” kata Sehun tersenyum melihat wanitanya, “mianhe
telat”
“tak apa” jawab Yoona tersenyum, seorang lelaki datang menghampiri
mereka
“Sehun, kenalkan ini Luhan dan Luhan oppa ini Sehun, yang sering
aku ceritakan” kata Yoona memperkenalkan kedua namja itu
“annyeong, Xi Luhan imnida, kau bisa memanggilku Luhan” kata Luhan
tersenyum
“Oh Sehun imnida, panggil saja Sehun” jawab Sehun pelan
Mereka makan bersama, tapi ini berbeda, mereka tak hanya berdua
melainkan bertiga, dengan Luhan kekasih Yoona.
Sehun pov
Aku benar-benar miris menatap mereka berdua, mereka tak
memperlihatkan keromantisan mereka tetapi tetap saja aku sakit melihatnya.
Noona, tak bisakah kau melihat kemari walaupun hanya sedetik
saja?.
1 bulan kemudian
Hari-hariku berjalan seperti biasanya, wanita itu selalu terngiang
dikepalaku, sudah lama aku tak bertemu dengannya
Dia, hanya
dia... berhentilah, berhenti, berhenti
Hanya dia...
berhentilah, jebal, berhenti, berhenti
Aku terus
meneriakimu seperti ini
Jangan
mendekat sayang, aku takut kedua sayapmu akan basah.
“noona, waeyo?” tanyaku ketika mendapatinya didepan pintu
apartementku, wajahnya seperti dulu
“ada masalah dengan Luhan?” tebakku dan dia mengangguk
“aku melihatnya dengan wanita lain—aku marah padanya—ternyata
wanita itu—itu—sepupunya” katanya terisak
Aku menghela nafasku, “noona sangat mencintai Luhan hyung?”, dia
hanya mengangguk
Aku menarik wanita ini kedalam pelukanku, sungguh aku rindu dengan
kehangatan pelukan ini, aku rindu wangi rambut dan parfum yang menempel pada
tubuhnya.
Noona, saranghae
Yoona, aku mencintaimu
Im Yoon Ah, I love you
Yoongie, saranghae...saranghae!!
Tak peduli
sebanyak apapun aku berteriak
Kau tak
akan pernah bisa mendengarkanku (aku mengatakannya dalam hatiku)
Kau
kembali jatuh dalam pelukannya
Hentikan,
hatimu butuh istirahat
Jangan kau
terus menangis
Aku tahu
kau menyembunyikan kesedihanmu yang lain
Kau tak
menceritakannya padaku
Hentikan, jangan
menangis
Hatiku
hancur menjadi kepingan saat melihatmu seperti ini.
Aku membiarkannya lagi menginap diapartementku. Bagaimana bisa aku
tidur satu ranjang dengan seorang wanita yang sudah memilki namjachingu? Tapi
itu tak akan menjadi masalah baginya sebab, aku hanyalah adiknya. ADIKNYA.
Aku terbangun, dia tak ada disampingku, meninggalkan secarik
kertas yang aku yakini itu pesan darinya untuk berterimakasih.
Aku memandang nanar kertas itu, terasa hunusan pedang saat itu
sedang menusuk pelan jantungku.
Apa aku salah jika mencintaimu noona?
Apa aku salah jika perasaan ini untukmu?
Jawablah noona!!
Lihatlah aku noona, kumohon.
Aniya, aku tidak menangis, aku terlalu lelah untuk menangis, aku
hanya menatap sendu.
Author pov
“annyeong
Sehun, bagaimana kabarmu?”
“gwenchana, noona sendiri?”
“seperti
biasa, apa aku mengganggumu?”
“aniya”
“kau tahu,
aku rindu ketika aku menelponmu seperti ini”
“apa Luhan hyung nanti tidak marah?”
“marah?
Tentu saja tidak, jika sampai dia marah, aku akan memutuskannya”
“maksud noona?”
“kau
saengku, ingat? Jadi aku akan lebih memilihmu dibandingkan dengan Luhan oppa”
Dia terhenyak, ‘aku bahkan bukan adik kandungmu’ batinnya nanar“Sehun?
kau masih berada disitu bukan? apa—kau tak mau menjadi adikku?” tanyanya
cemas
“aniyo, aku mau”
‘Andwe, andwe, aku tidak mau menjadi saengmu! Noona jebal,
dengarkan teriakan hatiku!!’ teriaknya
“syukurlah,
aku tutup dulu, ne? Kepala memanggilku. Annyeong!”
Tutt
Namja itu mendesah melempar handponennya kasar kemeja didepannya
“waeyo, tuan Oh?” rekan satu kantornya, Baekhyun
“gwenchana” jawabnya cuek.
Sehun pov
Dan hari ini terulang lagi, aku melihatnya bukan dihalte bus atau
didepan pintu apartementku seperti dulu melainkan ditaman tempat aku dan dia
biasanya menghabiskan jatah liburan kami saat kerja
“Yoongie” panggilku pelan, dia menatapku mengusap seluruh wajahnya
yang memerah dan berair karena menangis
“Sehun, bagaimana kau bisa sampai disini?” tanyanya berusaha
bersikap normal didepanku
Ayolah noona, aku mengenalmu
“aku selalu lewat sini” jawabku, “gwenchana?” tanyaku khawatir
Dia tersenyum, dia mencoba tersenyum seperti biasanya, “gwenchana”
jawabnya
Jangan menutupinya dariku noona, aku tahu kau sedang ada masalah
dengan namjamu itu
“datanglah padaku kapanpun kau mau, noona, aku akan selalu ada untukmu”
“aku menyusahkanmu berkali-kali Sehun, andwe”
“gwenchana, bukankah kau noonaku?” tanyaku terpaksa. Ne, aku
sangat terpaksa ketika mengatakannya
Kau
tersenyum sakit padaku seakan tak ada apapun yang terjadi
Tapi aku
tahu, bahu kecilmu bergetar
Dengan
lembut aku berkata
Kau bisa
datang padaku dan beristirahat
Ketika
pagi menyapa kau bisa kembali terbang menuju bulanmu.
Author pov
Lelaki itu berdiam diri diapartementnya, hidupnya terasa sangat
kacau, tak ada pelangi yang mengawasinya setiap hari
“noona”
“waeyo
Sehun?” tanya wanita dari sebrang lembut
“bolehkah kau mengatakan sesuatu?”
“katakan saja, aku selalu
mendengarkanmu”
“bagaimana kabarmu dan Luhan hyung?”
“kami
masih baik-baik saja”, terdengar nada bahagia dari sang wanita
“syukurlah”
“kau ingin
mengatakan itu?”
“noona, aku—aku mencintaimu noona”
“...”
“aku tahu noona ini salah”.
Tuttt...tuutt...tutt
“Sehun! Sehun-ah!!” seorang wanita tampak sibuk berteriak dan
menekan-nekan tombol hanphonenya
1 message
From : Oh Sehun
Noona, aku mencintaimu sungguh.
1 message
From : Oh Sehun
Tak apa bukan noona? Jika aku mati sekarang, aku tak bisa bertahan
terus-menerus noona.
Wanita itu terhenyak menerima pesan dari namja bernama Sehun, dia
berlari menyambar mantel, tas dan kunci mobilnya
‘Sehun, andwe, tunggu sebentar, kumohon Sehun jangan berbuat
macam-macam’ batin wanita itu, dia terus menangis dalam mobil yang
dikendarainya.
Braaakkk
“Sehun!!”
“Sehun!! dimana kau!! Sehun!!! jawab aku, kumohon” suaranya
semakin mengecil
Apartement Sehun rapi tak berantakan sedikitpun.
Yoona pov
‘Tuhan, eodiga? Dimana dia, Tuhan? Jebal, tolong selamatkan dia
Tuhan’ aku terus berdoa
Aku melihatnya!
“Sehun! Sehun” panggilku menggoncangkan tubuhnya
Dia membuka matanya perlahan
“noona, saranghae” katanya tersenyum padaku dan sebuah cairah
berwarna merah keluar dari pergelangan tangan sebelah kirinya
“andwee!!!!!”.
Author pov
Sebuah
tempat yang tak bisa aku sentuh
Sebuah
tempat yang tak bisa aku tempati
Aku hanya
bisa memandangmu
Membayangkan
kau selalu berada didekatku ketika tidur
Itu sudah
cukup, cukup
Ini kisah
sedihku tentang cinta yang tak terpenuhi
Hanya dia,
dia... berhentilah, berhenti, kumohon
Dia pergi ketika sinar bulan mulai tertutup oleh awan hitam.
THE END
okayy, selesaii!!! gimana menurut kalian? gaje? aneh? straight? jujur aja ini pertama kalinya aku ngepost ff buatanku. COMENTnya jangan lupa yaa...buat yang nggak sengaja udah ngeluangin waktu buat mampir ke blogku :D
TERIMA KASIH udah mampir!!
TERIMA KASIH udah baca!!
TERIMA KASIH READERSS!!!
okayy, selesaii!!! gimana menurut kalian? gaje? aneh? straight? jujur aja ini pertama kalinya aku ngepost ff buatanku. COMENTnya jangan lupa yaa...buat yang nggak sengaja udah ngeluangin waktu buat mampir ke blogku :D
TERIMA KASIH udah mampir!!
TERIMA KASIH udah baca!!
TERIMA KASIH READERSS!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar